12 Februari 2011
jejakku menelusuri sang laskar part 2 (Launching Buku Bianglala 3 Warna)
Akhirnya kulangkahkan kaki ini menuju Istana Plaza Bandung. Demi untuk memuaskan rasa penasaran akan kisah Laskar Pelangi yang begitu inspiratif buatku. Demi untuk mencari celah ketidakbenaran Bianglala 3 Warna, dan mengeksiskan Andrea sebagai maestro kebanggaanku.
Aku memang belum sempat mengkhatamkan Buku Bianglala 3 Warna, karena kesibukanku sebagai buruh kantoran (alasan klise'red). Secara sepintas belum kutemukan kontroversi yang berarti antara Laskar Pelangi dan Bianglala 3 Warna. Terlebih nama tokoh dalam dua buku ini yang berbeda. Tak ada nama Andrea dalam cerita ini atau setidaknya nama 'ikal'. Dalam buku ini diceritakan bahwa nama Suami Roxana adalah Ardian bukan Andrea. "Apanya yang kontroversi dengan Laskar Pelangi" pikirku. Meskipun dalam cerita itu Ardian dikisahkan pergi ke Eropa seperti kisah Andrea, tetapi bisa saja orang lain.
Begitu sampai di Gramedia untuk pertama kalinya aku bertatap muka langsung dengan Roxana. Dia kah Penulis itu? Wanita yang mengaku istri Andrea pujaanku? Gumamku dalam hati. Dia terlihat begitu sederhana, terlihat seperti seorang wanita biasa. Kesan ramah tak lepas darinya. Senyuman tak lepas dari bibirnya. Logat belitungnya yang kental dan kepolosannya dalam berbicara membuat kita betah berlama lama ngobrol dengannya. "Terima kasih mau datang ya." sapanya ramah.
Launching pun di mulai, bla.. bla.. bla... bla... Roxana menceritakan isi buku yang merupakan biografi hidupnya. Bianglala 3 Warna, representatif dari tiga masa kehidupannya. Masa kecilnya di Belitung, ketika dia di Surabaya dan terakhir di Bandung. Dia menceritakan masa kecilnya yang begitu indah serta kegagalan perkawinanya yang begitu dramatis.
Tak luput dia bercerita tentang SD Muhammadiyah Gantong yang merupakan SD terfavorit kedua setelah PN Timah. Tak sebobrok yang dikisahkan dalam laskar Pelangi. "Ah hanya itu" saja gumamku(tak cukup kuat untuk menggantikan Laskar Pelangi serta penulisnya dihatiku). Kejadian kejadian dalam Bianglala 3 warna yang mirip dalam Laskar pelangi bagiku masih wajar karena memang mereka bersekolah di tempat yang sama dan dalam masa yang hampir sama. Roxana setahun dibawah Andrea. Menurutku wajar jika terdapat persamaan atau perbedaan ketika ada dua orang menceritakan satu kejadian yang sama. Bisa di bilang suasana kala itu agak boring. Mungkin sama sepertiku, sebagian orang disini datang tujuan untuk mengetahui lebih jauh KEBENARAN LASKAR PELANGI melalui BIANGLALA TIGA WARNA.
Tiba saatnya sesi tanya jawab, Penanya pertama memperkenalkan diri, "Ian Sancin". Mendengar nama itu aku langsung menoleh, dia kan pengarang Yin Galema, one of my favourite Books (setelah laskar pelangi tentunya). Ian Sancin mempertanyakan tokoh Ardian dalam cerita itu. Siapakah dia sebenarnya?. Akhirnya Roxana mulai blak blak-an, "Ardian adalah Andrea" tegasnya.
Suasana diskusi menjadi semakin hidup. Roxana juga mengungkapkan bahwa Andrea bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong hanya sampai kelas 2 SD. Roxana masuk SD Muhammadiyah Gantong di tahun yang sama Andrea keluar. Roxana adalah murid pindahan dari SD PN Timah. yang mungkin dalam buku laskar pelangi diceritakan sebagai "Flo".
Nama Andrea disamarkan menjadi Ardian adalah permintaan penerbit. I think, it's such as marketing strategy. Kebenaran yang dibiarkan untuk terkuak sedikit demi sedikit oleh publik sendiri. Sehingga menjadikan Buku ini makin menarik dan makin membuat penasaran.
Aku pun tergelitik untuk bertanya. Jika memang Andrea hanya sampai kelas 2 SD, bagaimana dengan kisah kisah di buku Laskar Pelangi tersebut? Tentang kejadian kejadian yang dialami 10 anggota laskar pelangi di SD muhammadiyah? Seharusnya Roxana juga mengetahuinya karena ia bersekolah di sana.
Sebenarnya aku hanya ingin mendapat jawaban bahwa cerita itu fiksi'titik'. Kejadian - kejadian itu hanyalah bagian dari imajinasi Andrea sebagai penulis cerita fiksi. Akan tetapi jawaban yang kudapat lebih dari yang kuharapkan. "Beberapa kejadian memang ada, tapi sayalah yang mengalami semua itu" tegasnya. "Saya dan teman teman SD Muhammadiyah lainnya yang masih sekolah di sana yang mengalami kejadian itu, karena Andrea sudah pindah".. Jawaban itu begitu menyakitiku. Menyakiti rasa bangga dan kagumku pada Andrea.
Penanya lain menanyakan bukti bukti yang dimiliki Roxana. Mengingat begitu fenomenalnya laskar pelangi, bgaimana jika kasus ini sampai ke ranah hukum karena secara tak langsung Roxana menuduh Andrea berbohong.
Foto foto Sekolah, Guru-guru dan kegiatan kegiatan di SD Muhammadiyah bahkan hasil wawancara Roxana dengan mantan Guru Guru SD Muhammadiyah kala itu dapat menjadi bukti. Semua bukti itu ada dalam buku Bianglala Tiga Warna. Roxana pun mengaku tidak takut kalo dia ditantang untuk secara live ketemu dengan Andrea untuk menunjukkan siapa yang lebih benar.
Satu hal yang cukup membuatku trenyuh sebagai seorang wanita. Juga mulai memudarkan nama Andrea dihatiku. Seorang penanya menanyakan tujuan utama dibalik Roxana menerbitkan buku ini. Roxana ingin mendapatkan Pengakuan akan STATUS PERKAWINANnya. Roxana menghendaki selembar surat Cerai untuk membuatnya bangkit meneruskan hidup. Bukan pembatalan perkawinan yang selama ini didapatnya. Bagiku ini memang harus di perjuangkan, aku bisa merasakan bagaimana jika aku di posisi ROXANA. Ketika Perkawinan tidak diakui.
Lepas dari itu Roxana juga mendapatkan dorongan dari teman-teman dan mantan guru-guru yang notabene adalah pelaku sebenarnya kisah Laskar Pelangi untuk menceritakan SEBUAH KEBENARAN akan SD Muhammadiya. Termasuk didalamnya bahwa SD Muhammadiyah bukan SEKOLAH KANDANG KAMBING.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bahwa perkawinan BISA dibatalkan sepanjang memenuhi syarat pembatalan[UU PERKAWINAN/UU No.1 1974]atau bisa juga BATAL DEMI HUKUM.Akibatnya akan berbeda kalau CERAI menjadi DUDA/JANDA sedang dibatalkan atau batal demi hukum menjadikan perkawinan itu tidak pernah ada.jadi ya LAJANG lagi.
BalasHapusAq belum baca bukunya,kenapa ya mbak Ana tidak melakukan upaya hukum dalam waktu 14 hari setelah keputusan pembatalanitu.Seingatku kalau dalam waktu 14 hari tidak ada upaya hukum dari mbak Ana maka keputusan itu jadi mempunyai kekuatan hukum tetap.Sayang dan ikut prihatin semoga tetap tabah.
BalasHapusJustru itu anehnya, kenapa baru minta pengakuan setelah andrea terkenal lewat bukunya, kenapa ngga dari awal dilakukan pembatalan
Hapus@Anonim1, Menurutku status janda lebih mulia daripada pembatalan perkawinan.
BalasHapus@Anonim 2, hmm.. harus baca nih... (hehhe.. bukan bermaksud promosi lho..)
Di buku Bianglala, Roxana menceritakan bahwa saat itu dirinya buta hukum. Dia juga tidak didampingi pengacara.Lebih lebih dia kan awalnya menghadiri sidang perceraian yg telahdisepakati berdua. Sampai di pengadilan putusannya adalah pembatalan perceeraian.
Bisa di maklumi klo kala itu dia tidak bisa berpikir jernih untuk mengajukan upaya hukum. Yang ada dia syock bercampur malu....
Aq jadi bingung ( walaupun belum baca B3W )bagaimana dengan yang pernah tayang di acara Kick Andy dulu ya?
BalasHapuskebingungan ku pula lah yang menggelitikku hingga aku mengikuti perkembangan B3W.
BalasHapusJujur aq fans berat Andrea, tak pernah kulewatkan satu novelnya pun.. Makanya kaget sekali aku mengetahui adanya kemungkinan semua yang andrea katakan itu dusta......
Sama aq juga, sampai2 buku2nya kucel karena berkali-kali dibaca gak pernah bosan.Dari pada kita bingung2 ,kita tunggu aja karya AH selanjutnya.Kebingungan kita ini biar yang bersangkutan menyelesaikan berdua.
BalasHapusMenurut saya ini lebih tepat, kadang2 banyak orang hanya melihat sisi buruknya tanpa peduli dengan sisi baiknya
HapusGw penasaran ma GANGAN,apa rasanya sama dengan tomyam ya,atw pakai santankah?Mau ke Belitong nyobain rasanya masih mimpi.Tq atas infonya.
BalasHapusYan Sancin,( KA Hazirianjaya ) itu kan masih saudaranya AH kan ?
BalasHapusYg gw tahu untuk memperoleh penghargaan dr manapun ada syarat2 yg hrs dpenuhi secara administratif.Bisa jdi B.Mus memeng memenuhi persyaratan itu karena dedikasinya pda dunia pendidikan, bukan karena terangkat namanya dri sebuah novel.Kan ber-lembar2 tuh form yg harus diisi,diperiksa dianggap memenuhi ,barulah diputuskan n ybs dihubungi untu mempersiapkan diri.Kykya gitu deh prosedurna.Maaf klo ada yg tdk berkenan.tq.
BalasHapusAne nih juga agk2 bingung coz ada salah satu nurid B.Mus yg mengakui bhw kondisi sekolah itu memprihatinkan ( meskipun tidak sedramatis yg digambarkan AH n film ) tiap tahun selalu kekurangan murid.Mnrut blau ni B.Mus memang layak mendapatkan semua ini karena TETAP SEMANGAT UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH MISKIN DAN SEKARAT ( ni ane kutip dri kalimat murid B.Mus tu).So ane jdi berpiker mungkin B.Mus la yg bertahan sampai detik2 akhir sekola ni ditutup.tq
BalasHapusHa,ha,ha,ha meranri artikel di atas, Salutttt untuk Ibu Roxana yang berjuang lewat buku
BalasHapussejujurnya Aku dulu bangga dengan Andrea Hirata, "Laskar Pelangi" Seorang terpelajar yang sekolah sampai keeropa, Jadi Intlektualitasnya tidak usah dipertanyakan lagilulusan kumloud. Namun ketika membaca Bialala Tiga Warna sebagai wanita saya tersadar beginikah seorang yang berpendidikan memperlakukan wanita digantung status perkawinanya. Hanya karena ketenaran dari sebuah Buku Laskar Pelangi Ia korbankan orang terdekatnya. Ibu Muslima yang seorang Guru seharusnya dihormati tapi kenyataanya untuk mendongkrat popularitas Andea Hirata untuk menamba pundi-pundi Rupiah Andrea Hirata. Kecewa Berat...!!!!!!!
BalasHapusKenapa seseorang harus menyukai sebuah karya atau sebaliknya hanya karena latar belakang penulisnya. Semua orang punya latar belakang masing2, siapa yang tau? Bukankah kita jauth cinta pada sebuah karya karena mengagumi keindahnya yg tidak kita temukan di tempat lain. Begitu juga karya AH dalam kisah LP, saya rasa bukan cuma AH atau Roxana yg memiliki kisah seperti itu di penjuru negeri ini bahkan di penjuru dunia pasti ada, saya yg kelahiran tahun 90an saja masih sekolah di sekolah reyot dan bobrok hampir roboh, tapi apa saya serta merta bisa menuliskannya dalam bahasa yg apik dan menjadikannya karya sastra yg menarik? Di situlah bedanya, setiap orang boleh punya kisah tapi hanya orang yg terpilih yg mampu menyampaikannya dengan baik bahkan memberikan inspirasi bagi orang lain apalagi jutaan jumlahnya.
HapusSaya rasa tidak adil menilainya hanya dari latar belakang pengarang, saya kadang merasa heran pada masyarakat yg hanya menekankan pada satu titik penilaian untuk selanjutnya melakukan bullying membabi buta, seolah2 dirinya dewa
Terlepas dari masalah rumah tangga mereka atau kebenaran di balik LP kita semua mengakui bahwa jatuh cinta pada karyanya.
Coba pikir lagi, apakah kita juga akan tetap jatuh cinta pada sebuah karya anggap saja kisah di dalamnya sama tapi penulisan dan gaya bahasanya berbeda?
Menariknya Roxana ini di Telkom tertulis statusnya sebagai Istri Andrea Hirata..he,he,he,he
BalasHapusJika perkawinan batal kenapa di telkom ada nama Roxana sebagai Istri. Wah macam-macam neh sang Mastro yang hanya ingin mempertahankan Popularitasnya. udalah ke laut aja tu. Hidup Bialala Tiga Warna yang membongkar kebohongan Andrea Hirata.
BalasHapusMungkin setelah pembatalan perkawinan AH belum mengupdate lagi data dikantor,lupa barangkali terlalu sibuknya roadshow kemana-mana.
BalasHapusWaktu di Bali AH bilang dah keluar dari Telkom setahun yang lalu,terlalu sering cuti ngerasa g enak barangkali, sampai2 ada yang bilang makan gaji buta.Setahu gw klu AH ambil cuti diluar tanggungan negara, selama dia g masuk ya g terima gaji walaupun g masuk kerja 1 tahun.Gw bisa bilang begini coz ada teman gw yang dulu ambil cuti tersebut 3 tahun krn ngikuti tugas suaminya n selama 3 tahun pula dia g terima gaji
BalasHapusMana mungkin pembatalan perkawinan lah wong Dalam buku Bianglala Tiga Warna Roxana Ikut membantu Suaminya Andrea Hirata. Mereka Punya masalah lantaran AH. Bilang di Media Kick Andy masing single takut mendekati Wanita "Dasar laki-laki" Ingin mempertahankan Popularitas. "Buaya darat.
BalasHapusSebagai laki-laki yang normal seharusnya mempertahankan Harga diri dari istrinya bukan sebaliknya menjatuhkan sang istri. "Wanita harus dilindungi." Apalagi sudah hidup ditiga kota Belitong, Bandung, Surabaya. AH sebagai orang yang berpendidikan tinggi seharusnya bisa menjunjung tinggi harkat Seorang wanita. Buku Bianglala Tiga Warna Simbol Perlawanan Wanita Lugu.
BalasHapusMembingungkan juga sih,menurut media pembatalan perkawinan Th.2000 ketika baca B3W komunikasi via surat masih terjadi waktu AH ambil S2 th.2001/2002 seakan tidak terjadi apa2.Mungkin seperti kata AH dalam salah satu novelnya "..........menyelesaikan masalahnya dengan tertawa tawa sendirian".
BalasHapusTapi sayangnya AH bukan seorang yang Gantelman ya. Coba bayangkan Andaikan kejadian itu menimpa saya. Kehidupan digantung seolah-olah tidak ada masa depan bagi seorang wanita..Leee kalau AH sih enak laki-laki bisa tertawa.
BalasHapusKutifan pernyataan yang mendalam dibuku yang ditulis Roxana. tak semua orang berpandangan sama dengannya. Pengalaman hidup dengan mantan suaminya yang membuatnya tersadar dan mengingat kembali petuah guru-gurunya semasa kecil dulu. Ia harus rela menerima kenyataan bahwa seseorang yang begitu dicintainya justru menghancurkan hidupnya hingga ke jurang terdalam atas nama kebohongan besar.
BalasHapusAH yang meneruskan pendidikan di eropa mendapat gelar sarjana namun juga mendapatkan gelar Kacang lupa akan kulitnya. Banyak orang yang berperan di balik kesuksesanya.
BalasHapusSaya ingin bisa menghubungi ibu Roxana.
BalasHapusAsalamualaikum sahabat2ku soleh dan solehah maaf lahir dan batin jika saya (ibu Roxana )baru bisa melihat membaca komentar kalian semua terimakasi atas semuanya 🙏
BalasHapus