10 Februari 2011

jejakku menelusuri sang laskar


Sebenarnya sudah lama aku ingin membuat postingan cerita pengalamanku menelusuri negeri laskar pelangi. Tapi Blog lama ku tak lagi bisa dibuka (lupa pasword.co.id), karena memang aku sudah bertahun tahun berhenti ngeblog. Tepatnya sejak aku mulai mematenkan diri menjadi karyawati. Untuk membuat blog baru pun rasanya berat banget tangan ini bergerak.

Dua minggu lalu entah hari apa aku lupa, aku pergi ke Gramedia sekedar merefresh otak ku yang terlalu penuh dengan urusan tetek bengek pekerjaan. Bianglala 3 Warna, tiba tiba mataku tertambat pada buku itu. Refleks tangan ini mengambil dan membaca sampul belakang buku itu. Kisah tentang anak SD Muhammadiyah gantong ternyata, dan melambungkan ingatanku akan novel favoritku tetralogi "Laskar Pelangi". Terlebih ketika kulihat nama pengarangnya "Roxana" bukankah itu cewek yang pernah numpang lewat di TV dan mengaku istri Andrea? Semakin tertarik ku buka halaman demi halaman buku itu.

Begitu banyak komentar dari Mantan guru SD Muhammadiyah Belitung dan tokoh tokoh Belitung lainnya. Tak terkecuali satu nama yang tak asing bagiku "Fahmi". Ku otak atik puzzle puzzle ingatanku. AHA!!! Akhirnya ku teringat serpihan perjalanan ku menyelusuri negeri sang laskar setahun silam.. Perjalanan yang terinspirasi dari Novel dan Film LASKAR PELANGI.

Cerita Laskar Pelangi sangat inspiratif buatku. Begitu terkagum kagumnya aku akan sosok seorang Andrea. Seorang anak pulau dengan mimpi mimpinya. Novel itu pulalah yang membuat ku begitu ingin menginjakkan kaki ini di pulau Belitung untuk menyelusuri jejak jejak sang laskar.

Dalam salah satu perjalanaku menyelusuri jejak sang laskar aku bertemu dengan seorang ibu yang mengaku bahwa Beliau adalah istri dari seorang guru SD Muhammadiyah saat Andrea sekolah 'pak Fahmi'. Pertemuan ini tanpa di sengaja sama sekali. Kala itu hujan tiba tiba dengan derasnya mengguyur bumi Belitung saat aku dalam perjalanan mengunjungi lokasi sekolah SD Muhammadiyah menggunakan motor. Dan aku pun berteduh di sebuah warung kopi tua milik ibu tadi.

Aku pun ngobrol dengan ibu Fahmi mengisi waktu menunggu hujan reda. Tanpa basa basi kutanyakan banyak hal mengenai kisah Laskar Pelangi. Tapi aku mendapatkan jawaban yang benar benar tak kuduga. "Andis bebulak" (bohong'red). Semua cerita dalam novel itu bohong.Andis memang sekolah di sana tapi nggak sampai tamat, dia pindah sekolah di kelas 2 cerita ibu itu. Tokoh tokoh dalam cerita itu juga banyak yang nggak ada dan Roxana itu memang istri Andis, jelas ibu itu penuh semangat. "Datanglah kekampung Andis tinggal, tanya kepada penduduk disitu, kalo tak percaya" tantangnya padaku. Andis adalah panggilan Andrea ketika masih kecil.

Entah apa yang kupikirkan saat itu. Aku begitu mengagumi Andrea, mengagumi kisah nya. Aku berada di situ karena keyakinanku akan kisah itu. Tapi apa yang kudapat. Sebuah cerita tentang kebohongan isi cerita itu. Untuk sedikit menyenangkan diriku, memenangkan mimpiku dan kecintaanku akan Laskar Pelangi, ku anggap omongan ibu itu hanya sebuah gosip seorang ibu ibu untuk numpang ngetop dengan sensasinya. Laskar pelangi tetap di hatiku, Andrea tetap inspiratif buatku.

Tapi Sekarang saat aku memegang buku Bianglala Tiga Warna. Kembali aku di buat bingung tentang SEBUAH KEBENARAN.



foto: Presiden SBY menyerahkan penghargaan pada Ibu Muslimah pada Peringatan HGN dan HUT Ke-63 PGRI, di Stadion Tennis Indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, hari Selasa (2/12) siang. (foto:anung/presidensby.info)









Masak sich ada yang berani melakukan kebohongan publik begitu dasyatnya? Oke.. memang Novel laskar pelangi itu dikategorikan fiksi. tapi bagaimana dengan pengakuan pengakuan dia di publik, di media lokal, nasional bahkan internasional. Bahwa cerita itu diambil dari kisah nyatanya. Begitu semangatnya dia menceritakan semua tokoh itu masih ada, bahkan ibu Muslimah yang memang salah satu guru SD Muhammadiyah gantong saat itu ikut bicara menguatkan kebenaran cerita Andrea. Tak main main, bahkan beliau sampai mendapatkan penghargaan Satyalencana Pendidikan dari Presiden RI.

Aku hanya bisa berkata wow.... jika andrea berbohong, dashyat banget kebohongannya...
Belum lepas dari ingatanku tokoh asli laskar pelangi yang sempat di tampilkan di acara Kick Andy.


foto : Syahdan salah satu anggota laskar pelangi yang sekarang menjadi konsultan IT adalah yg diam-diam membawa naskah LP ke penerbit tanpa Andrea tahu.





foto : Mahar yang bernama asli Ahmad Fajri menjadi PNS, guru kesenian di SMA Negeri 2 Tanjung Pandan







foto : Harun Karena cacat mental sekarang dirumah saja, menemani ibunya. Harun sering datang ke lokasi syuting, lalu dia cerita: “tadi lihat syuting film, ada Andis “.




foto : Aman alis Akiong pernah menyebutkan bahwa menurutnya Laskar Pelangi: Chandra Prana, Syahdan Wahyudi, Alpino, Iwan, Ahmad Fajri, Andrea Hirata, dan satu nama perempuan, Hartati. Yang disebut Mahar dan Samson, kata Aman, bisa jadi Ahmad Fajri—sekarang guru di SMA Negeri 2 Tanjung Pandan—dan Alpino. Sedangkan Lintang? “Saya hanya tahu ini. Kalau Lintang, tanya Andis,” ujarnya sambil tersenyum.


Cerita - cerita dalam buku Bianglala 3 Warna begitu berbeda, terutama tentang gambaran lingkungan SD Muhammadiyah. Bagaimana bisa berbeda, kalau waktu dan tempat kejadiaannya sama? Bahkan ada satu foto dalam Buku Bianglala 3 Warna sama seperti yang Andrea tampilkan di acara Kick Andy.

foto :Dalam acara Kick Andi andrea menjelaskan bahwa foto tersebut tidak detail yaitu Syahdan (jongkok, kanan), Sahara (satu2-nya cewek). Pada waktu itu para penonton lgsg histeris, “LINTANG, YG MANA???” Dan Andrea dgn cool bilang, “Rahasia??”







foto : foto ini aku scan dari buku Bianglala 3 Warna













Benarkah andrea berbohong? Ataukah Roxana?? atau memang mereka kebetulan saja memiliki kehidupan yang mirip dan tak ada yang berbohong? Tapi bagaimana mungkin disaat yang sama, lokasi yang sama ada dua versi cerita yang berbeda. Entah lah, satu yang aku yakini kebohongan pasti akan terbongkar. Pelaku dalam cerita sebenarnya cepat atau lambat akan berkoar.

FOTO FOTO LOKASI SYUTING LASKAR PELANGI





Rasa penasaran ku itu lah, yang juga memaksa ku terus mengikuti event - event buku Bianglala 3 Warna. Termasuk Launching Buku Bianglala 3 Warna di Istana Plaza Bandung dan juga di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UHAMKA)

6 komentar:

  1. very nice info... memang harus ditelusuri sis.... dan wajib terus di posting :)

    BalasHapus
  2. sunguh2 hebat adek ini sampai jejak laskar pun di telusuri,menurutku bianglala 3 warna itulah cerita yang sebenarnya, kenapa saya akui itu benar,,saya tahu persis kejadian diwaktu masa itu,,saya,, yg jahil,nakal ,ada dibuku bianglala 3 warna,,,selamaat bertualang

    BalasHapus
  3. @anonim 1. siap laksanakan....

    @anonim 2. hmm... promosi nih critanya? hehehe...
    satu yang pasti siapapun itu yang benar, kebenaran lah yang pada akhirnya menang... (lomba kale??!!!)

    BalasHapus
  4. Kapan lagi ke Belitung? jangan lupa berkunjung kerumah Bu Muslimah ,BELIAUsangat welcome kok.Dan juga ke SMA 2 Tanjung Pandan tempat P.Fajri mengajar.Nanti oleh2nya kebenaran buat kami2 yang masih dalam kebingungan.OK? Selamat menelusuri jejak2 kebenaran semoga sukses.tq

    BalasHapus
  5. LP tuh NOVEL kan? Manalah bisa kita menuntut apa2 yang tertulis disitu semuanya nyata.Kan hanya NOVEL ( gitu kata Penulisnya ).Bedalah ma biografi

    BalasHapus
  6. Koran Jawa Pos 20 Juni 2011 judulnya FOR HER STORY.Aq kutip sebagian ".......rasanya amat sakit ketika melihat sekolah itu ditutup.Kondisi sekolah saat itu dianggap tidak layak untuk terus berdiri.Waktu itu dinding sekolah sudah jebol,yang tersisa hanya atap.Saat malam sering digunakan untuk tempat tidur kambing.Paginya tentu sekolah bau kotoran kambing.Bekas kencing kambing baru bisa dibersihkan kalau ada air,kalau tidak ada air anak2 akan belajar dengan bau tidak sedap". Ini hasil wawancara disela-sela Bu Mus menghadiri acara peresmian nama pelabuhan Tanjung Pandan menjadi pelabuhan Laskar Pelangi 11 Juni lalu.Coba apa g tambah bengong aq ,apalagi setelah baca B3W.Jadi yang benar yg mana sebetulnya? Mungkin kondisi sekolah yang semakin reyot ketika AH n Rox sudah meninggalkan sekolah itu beberapa tahun kemudian ya.

    BalasHapus